Keran Air Keluar Gas, Warga Ketanggi Resah

Keran Air Keluar Gas, Warga Ketanggi Resah

NGAWI - Warga RT 10 lingkungan Cabean Kelurahan Ketanggi Ngawi beberapa hari terakhir resah. Pemicunya, dari kran air PDAM mengeluarkan gas. Ini� ditandai dengan suara berdesis dari kran saat dibuka. Warga sebenarnya sudah mencurigai bahwa saluran air itu mengandung gas sudah sejak dua bulan lalu. Sebab, saat dicoba dinyalakan dengan korek, terlihat jilatan api. ''Tapi saat itu belum ada yang mencoba menyalakannya, jadi dianggap hal biasa saja,'' kata Sri, salah seorang warga RT 10 kepada wartawan koran ini, kemarin (3/9).

Pipa kran PDAM yang mengalir ke rumah warga, diketahui berasal dari sumur hasil pengeboran terbaru di pojok alun-alun Ngawi. Sumur bernilai ratusan juta rupiah itu dibuat di depan bekas kantor Banwas. Air dari sumur ini mengaliri pelanggan daerah kota, seperti Jl Teuku Umar dan Ketanggi yang sebelumnya disuplai dari sumber air Karangasri.

Sejak pasokan air diambil dari sumber alun-alun, warga mengaku sudah sering mendengar suara desis kran itu. Warga tak curiga, karena sempat diberitahu bahwa fenomena itu hanya berlangsung sementara. ''Ketika salah seorang warga pindahan rumah, ada yang iseng mengatakan kran PDAM itu bisa menyala dan ahirnya dicoba,'' kata Sri.

Pada Selasa lalu warga yang penasaran menyalakan korek saat kran dibuka. Hasilnya, jilatan api segera menyambar dan mengagetkan banyak warga di RT 10. ''Kami terkejut ada korek dinyalakan di dekat kran kok ikut tersulut,'' kata Mahmud salah seorang warga RT 10.

Hal itu dibenarkan warga lainnya, Albertus Sanen. Warga akhirnya melaporkannya ke PDAM setempat. Akhirnya, suplai air dari yang berasal dari sumur di alun-alun dihentikan. Pasokan bagi warga Ketanggi dan sekitarnya kembali diambilkan dari sumber Karangasri. ''Ketika dulu disuplai dari sumber Karangasari, kami juga resah karena air berwarna dan rbau,'' kata Albertus Sanen.

PDAM hingga saat ini sendiri masih mengecek kebenaran adanya gas dari jaringan pipanya. Direktur PDAM Suratno sudah melaporkan hal ini ke bupati Ngawi Harsono. Dia berjanji akan melakukan pengecekan dan memanggil perusahaan yang mendapat kontrak mengebor sumur alun-alun yang diduga sebagai sumber gas itu.

Jawapos