Program beasiswa dalam penerimaan siswa baru (PSB) di SMAN 2 Ngawi baru menjaring lima peserta. Penjaringan itu dari sembilan orang yang mendaftarkan diri saat pembukaan penerimaan siswa baru lewat jalur penelusuran minat dan kemampuan (PMDK). Sistem penjaringan murid berprestasi namun dari keluarga kurang beruntung ini diberi nama BEL (Beasiswa Ekonomi Lemah). ''Sistemnya jelas dari subsidi silang siswa yang lain. Jatahnya nanti 32 siswa namun seleksinya cukup ketat,'' kata Atok Sunu Prastowo, Ketua Panitia PSB SMAN 2 Ngawi, kemarin.
Ada beberapa syarat pendaftar BEL lewat jalur PMDK. Sepeti nilai rapor, prestasi sekolah, surat keterangan bahwa orangtua tidak mampu serta bersedia disurvei. ''Untuk seleksi selanjutnya minimal NUN 24, lulus tes tulis yang diadakan sekolah. Serta ada wawancara keminatan," kata Atok.
Jatah 32 siswa itu merupakan batas maksimal sehingga tidak menuntut untuk harus terpenuhi. Menurut Atok siswa dari keluarga kurang mampu yang mendapatkan BEL akan ditempatkan menyebar agar dapat berbaur dengan siswa lain. ''Kami tidak ingin yang bersangkutan malu atau merasa berbeda dari temannya,'' katanya.
Untuk penerima beasiswa BEL hanya akan membayar seragam dan buku. ''Sementara SPP dan uang gedung gratis, kita harap ini dapat membuka harapan bagi siswa berprestasi yang berasal dari keluarga tidak beruntung,'' kata Atok.
Saat ini SMAN 2 Ngawi sudah menjadi jujukan dari para orangtua murid yang ingin menyekolahkan anaknya. Atok mengakui tahun ini jatah SMAN 2 sembilan kelas. Setiap kelasnya diisi 32 siswa.
Sementara itu pelaksana harian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi, Abimanyu menyatakan PSB tahun ini dia harapkan lancar dan tidak diwarnai pungutan yang terlalu memberatkan orangtua siswa.