Orang yang memiliki keterbatasan dalam menggunakan tombol-tombol keyboard dan menggerakkan mouse komputer seperti penderita lumpuh badan, stroke, dan lain-lain, bisa menggunakan software IGOS Linux Voice Command buatan BPPT.
“Dengan piranti lunak ini maka `digital gap` antara manusia normal dan yang memiliki keterbatasan bisa dikurangi,” kata Koordinator Pusat Open Source Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT Oskar Riandi di Jakarta, Rabu.
Dengan piranti lunak ini, lanjut dia, seorang pengguna komputer hanya tinggal mengatakan kata-kata yang ia ingin jalankan di layar komputernya melalui headset yang dikenakannya.
Selain itu, ujarnya, program ini sangat mudah karena menggunakan bahasa Indonesia sehingga hanya dengan menyerukan perintah “buka dokumen” maka terbukalah jendela dokumen pengolah kata.
Demikian pula jika diperintah untuk berpindah-pindah dokumen, menutup dokumen, membuka internet, menggunakan aplikasi dan lain-lain.
Namun demikian, diakuinya, program ini masih memiliki banyak keterbatasan, seperti menuliskan apa yang dikatakan oleh lidah dalam lembar dokumen secara otomatis.
“Kami baru memasukkan sekitar 360 kata, sementara untuk menuliskan secara otomatis seluruh kata-kata kita dalam dokumen di layar komputer sedikitnya membutuhkan 20 ribu kata, masih perlu kerja keras lagi,” katanya.
Pihaknya juga meluncurkan piranti lunak Sistem Ikhtisar Dokumentasi untuk Bahasa Indonesia (Sidobi) yang mampu meringkas berlembar-lembar dokumen menjadi suatu ikhtisar.
“Tinggal ketikkan saja mau ikhtisar 10 persen atau 20 persen, maka secara otomatis lembaran dokumen tersebut diringkas oleh komputer,” katanya.