Admin Admin
Jumlah posting : 651 Age : 61 Lokasi : Nusantara Maya Registration date : 29.01.08
| Subyek: Mantan Ning Surabaya (asli ngawi) Peduli Sampah Sat May 17, 2008 7:34 am | |
| NGAWI - Kecantikan Sri Endah Nurhayati yang mulai termakan usia membuktikan kelayakannya menjadi Ning Surabaya tahun 1985. Namun apa yang digelutinya sekarang jauh berbeda dengan dunia kontes. Endah, panggilan akrabnya, kini menjadi aktivis dan pemerhati lingkungan, khususnya mengurus sampah.
Kemarin (15/5) dia menjadi pembicara dalam Sosialisasi Pemberdayaan Perempuan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk Mencegah Pemanasan Global di gedung PKK Ngawi. "Saya ingin setiap keluarga, setiap orang bisa mengelola sampah secara mandiri," ujarnya di depan para peserta.
Dalam acara yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE) Ngawi itu, Endah dengan bersemangat menularkan ilmunya. Pengelolaan sampah dimulai dengan memilah antara sampah basah dan kering. Sampah-sampah basah diproses menjadi kompos untuk pupuk tanaman dan sampah kering dapat dijual untuk didaur ulang.
Ada pula sampah-sampah yang sulit diproses dan sulit dijual misalnya bekas diapers, bekas pembalut dan lainnya, setelah dipilahkan sampah seperti itu tetap dibuang. "Namun setidaknya kita sudah mengurangi beban sampah yang masuk tempat pembuangan akhir," katanya.
Di Surabaya, ide Nurhayati mengelola sampah mandiri dicanangkan dan membuahkan penghargaan otonomi award bidang pemeliharaan lingkungan. Masyarakat yang mendapat manfaat dari sampah sudah banyak bahkan dengan sadar bersedia menghijaukan lingkungan mereka. "Kendala tersulit adalah mengumpulkan orang untuk mendengar gerakan seperti ini," katanya.
Pengalaman unik Endah pernah dialami sekitar tahun 2000 ketika dia selalu membersihkan sampah di sungai. Alat berat dikerahkan namun dalam tempo sekejap sungai kotor lagi. "Saya sadar, yang perlu diubah adalah budaya membuang sampah di sungai. Perubahan perilaku ini jauh lebih efektif daripada pembersihan kali," ungkapnya.
Setelah diberi pengertian kini sungai dapat bersih tanpa harus dibersihkan. Sejak itulah Endah tak lelah memberikan sosialisasi memproses sampah menjadi hal yang berguna. Endah tak segan membawa contoh sampah kering maupun bak-bak penampungan sendiri. "Di Ngawi saya punya harapan besar, apalagi melihat komitmen ibu-ibu yang mengikuti pelatihan tadi sangat luar biasa," ungkapnya. (ari/sad) | |
|