NGAWI - Dinas Pendidikan Ngawi kemarin (16/6) mengumpulkan kepala sekolah yang memiliki siswa tak lulus Unas. Dalam pertamuan tersebut Diknas meminta para kepala sekolah ini mendaftarkan siswa tak lulus yang berminat ikut ujian kesetaraan paket C. Selain itu juga melakukan evaluasi penyebab gagalnya siswa menempuh Unas. ''Pasalnya, Unas itu sampai saat ini menjadi patokan ketidaklulusan siswa, jadi memang harus bekerja keras agar tercapai kelulusan 100 persen,'' ungkap Abimanyu, pelaksana harian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi.
Tingkat kelulusan di Ngawi sebenarnya sudah cukup baik. Namun hanya sepertiga sekolah yang dapat meluluskan siswa hingga 100 persen. Bahkan beberapa sekolah setingkat SMK Negeri kalah dengan yang swasta. ''Kami juga harus bisa mengikuti daerah tetangga seperti Magetan yang mampu menekan angka siswa tidak lulus. B ahkan ada yang nilainya tertinggi se Jatim,'' ungkap Abimanyu.
Sampai kemarin pendaftaran ujian kesetaraan paket C mulai dilakukan. Siswa yang ingin mengikuti bisa mendaftar ke sekolah untuk selanjutnya diproses mengikuti ujian Kejar Paket C. Ujiannya sendiri akan dilaksanakan pada 24 hingga 27 Juni mendatang. ''Yang membedakan ijazah hasil ujian Paket C ini kalah duluan dengan ujian masuk perguruan tinggi. Sehingga siswa jadi tak bisa ikut SPMB tahun ini,'' kata Abimanyu. Beberapa sekolah yang angka tidak lulus tinggi dan hasil UNPK banyak tidak berhasil akan mendapatkan evaluasi khusus dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi. Saat ini dari SMA jurusan IPA dan IPS serta SMK semuanya membukukan angka ketidaklulusan hingga puluhan orang. ''Kami juga akan meminta guru dan kepala sekolah terus memberi semangat dan pengertian pada murid yang kebetulan gagal Unas," kata Abimanyu.
Indeks 
