NGAWI - Perubahan APBD Ngawi dipastikan terlambat. Selain itu, APBD pun terancam defisit hingga Rp 23 miliar. Hal ini disampaikan ketua tim anggaran sekaligus Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Ngawi HM Agoes Nirbito. ''Kami memang agak terkendala. Sebab perhitungan anggaran saja belum dilakukan, walau begitu memang ada ancaman defisit anggaran," kata Agoes kepada koran ini.
Ancaman defisit ini diakibatkan adanya kenaikan tunjangan yang direncanakan di perubahan APBD. ''Ada beberapa pos anggaran yang naik. Tapi sudah masuk ke perubahan APBD,'' ungkapnya.
Sampai saat ini pemkab sudah memberikan perhitungan anggaran ke dewan. Namun pihak pemkab memahami kesibukan dewan� menjelang pencalegan. ''Sudah ada agenda untuk segera rapat kok, kemungkinan minggu depan,'' katanya.
Apabila rapat panggar lancar dan mulus, Agoes memperkirakan program dalam perubahan APBD 2008 dapat terlaksana sebelum akhir tahun anggaran. ''Bisa selesai kok, namun bukan berarti tidak terlambat," tukasnya.
Walau perhitungan belum dibahas, namun dalam perkiraan sementara, perubahan APBD akan defisit sedikitnya Rp 23 miliar. Angka itu masih bisa bertambah bila ada pembengkakan perhitungan kelak. ''Alternatifnya ya pinjam ke pihak ketiga untuk menutup defisit tersebut," katanya.
Pembahasan perubahan APBD juga masih terkendala dengan belum selesainya pembahasan struktur organisasi (SO). Karena pansus SO di dewan belum segera mengambil keputusan serta mengagendakan paripurna. Padahal penganggaran tak lepas dari acuan jumlah satuan kerja yang dimiliki pemkab.
Menurut Marsahid, Ketua Komisi A DPRD setempat, dalam waktu dekat ini dewan akan melakukan pembahasan mengenai SO dan dilanjutkan pembahasan perubahan APBD . ''SO kami upayakan sampai akhir bulan ini segera paripurna dan juga segera mengadakan pembicaraan tentang APBD,'' kata Marsahid.
Jawapos