kalau soal French Fries nich ada yang dah comment :
Hati-hati pesan french fries atau hot wings McDonald atau KFC di Amerika, pasalnya dalam dua menu tersebut mengandung lemak berbahaya (trans fats) dalam jumlah tinggi dibanding di negara lain. Trans fats sendiri mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah, dan memicu berbagai penyakit, di antaranya penyakit jantung.
Studi yang dilakukan pada beberapa resto cepat saji di berbagai negara ini menemukan indikasi perbedaan kandungan trans fats yang sangat mencolok.
Para peneliti mengatakan perbedaan tersebut lebih disebabkan karena perbedaan penggunaan minyak goreng yang sebagian besar menggunakan minyak sayur hidrogenasi parsial, yang diketahui mengandung trans fatss dalam jumlah tinggi.
"Saya sangat terkejut dengan perbedaan trans fatss dalam produk yang seragam ini," kata Dr. Steen Stender, ahli jantung dari Gentofte University Hospital, di Hellerup, Denmark dan mantan kepala Danish Nutrition Council, yang terlibat dalam penelitian ini.
Perbedaan mencolok
Pada september 2002 McDonald berjanji akan mengurangi trans fats pada produk mereka, sementara induk perusahaan KFC Yum! Brands Inc. mengatakan akan menyesuaikan produk mereka dengan selera orang lokal.
Namun para ahli gizi dan aktivis konsumen mengatakan penyataan mereka hanya berhubungan dengan uang, karena menggoreng menggunakan minyak yang mengandung trans fats bisa mengirit biaya.
Para peneliti Denmark menguji beberapa outlet di berbagai negara selama periode 2004 dan 2005, dan menganalisa chicken nuggets McDonald, KFC hot wings, dan kentang goreng. Penemuan tersebut dimuat di New England Journal of Medicine dan diterbitkan Kamis (13/04/06).
Satu paket fries-and-chicken-nugget McDonald di New York City mengandung 10,2 gram trans fats, sementara di Denmark hanya mengandung 0,33 gram dan di Spanyol, Rusia dan Czech Republic sebesar 3 gram.
Satu paket KFC hot wings-and-fries di Polandia dan Hungaria mengandung 19 gram lebih trans fats, pada jenis makanan yang sama KFC New York hanya mengandung 5.5 gram lemak. Sementara di Jerman, Russia, Denmark, Aberdeen, dan Scotland kurang dari satu gram.
Dalam satu paket kentang goreng McDonald New York mengandung 30 persen lebih trans fats, hal yang sama juga didapati pada McDonald Atlanta.
Minyak Sayur Hidrogenasi Parsial yang banyak digunakan di resto cepat saji adalah minyak masak yang telah melalui proses hidrogenasi yaitu proses penjenuhan sehingga minyak menjadi padat, elastis dan lebih tahan lama.
Akan lebih baik jika menggantinya dengan minyak dari biji bunga canola, jagung, zaitun dan minyak kedelai untuk menghilangkan kandungan trans fats. Langkah ini telah dilakukan resto cepat saji Denmark, di bawah UU tahun 2004 yang membatasi penggunaan trans fats dalam produk makanan mereka.
Metabolisme Racun
"Trans fats akan menaikkan kolesterol jahat dan menurunkan tingkat kolesterol baik; mengkonsumsi 5 gram trans fats sehari akan meningkatkan resiko sakit jantung sampai 25 persen. Setiap gramnya sama dengan merusak tubuh kita, dia sama halnya dengan metabolisme racun," jelas Stender.
Kandungan 'Trans Fat'
Sebenarnya ada berbagai jenis lemak yang terkandung dalam makanan, secara garis besar, bahan tersebut dapat digolongkan menjadi lemak aman (lemak tak jenuh) dan lemak berbahaya (lemak jenuh). trans fats sendiri memiliki resiko yang sama berbahayanya dengan jenis yang kedua.
Sayangnya, trans fats tak pernah disebutkan dalam label makanan, namun para konsumen bisa mengetahui kandungan trans fats dari nama lainnya yaitu Minyak Sayur Hidrogenasi Parsial.
Pihak McDonald sendiri terus berupaya mengurangi penggunaan trans fats dalam setiap produknya. Meskipun sebagian besar minyak goreng yang mereka gunakan adalah dari supplier lokal, dan berdasarkan selera konsumen, karena itu minyak goreng yang digunakan McDonald di Amerika berbeda dengan di Eropa atau di negara manapun.
Stender dan rekan mengatakan saat ini masih banyak resto cepat saji yang masih menggunakan minyak sayur hidrogenasi parsial untuk menghemat biaya selain minyak tersebut bisa digunakan berulang kali untuk menggoreng.
Menanggapi isu ini, Michael F. Jacobson, executive director Center for Science in the Public Interest, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan petisi yang ditujukan pada FDA (Food and Drug Administration) untuk membatasi penggunaan trans fats secara ketat dan meminta pihak restauran untuk selalu memberi catatan pada produk makanan yang mengandung trans fats. Namun sejauh ini pihak FDA masih memperlajari petisi mereka, meskipun mereka sadar trans fats telah membunuh ribuan orang setiap tahunnya.