JAWAPOS, 26 Februari 2008
Sorot Proyek Masjid, Dewan Terima RAPBD
NGAWI - Meski menyisakan sejumlah catatan, di antaranya soal Masjid Agung, RAPBD Ngawi tahun 2008 akhirnya disahkan dengan mulus. Dalam rapat paripurna degan agenda pandangan akhir fraksi kemarin (25/2), RAPBD diterima oleh DPRD Ngawi dan ditandatangani pimpinan dewan bersama bupati untuk disahkan menjadi Perda APBD 2008.
Berbagai catatan dalam pandangan akhir fraksi kemarin di antaranya datang dari Fraksi Gabungan Sembilan Bersatu (FGab-91). Fraksi ini masih menekankan agar Bupati Ngawi Harsono dan Wabup Budi Sulistyono dapat melakukan pembangunan kembali Masjid Agung Ngawi. "Bisa menjadi sejarah buruk yang tidak akan pernah terlupakan oleh masyarakat apabila dalam masa kepemimpinan Bupati Harsono dan Wabup Budi Sulistyono tidak bisa menyelesaikan dengan baik soal proyek masjid ini," kata Teguh Supriyanto, juru bicara FGab-91.
Fraksi yang anggotanya merupakan wakil dari berbagai parpol ini juga menyatakan keinginan kuatnya untuk mengkritisi kembali draf RAPBD 2008. Dengan sangat terpaksa, FGab-91 menerima draf RAPBD 2008 untuk disahkan menjadi Perda APBD. "Karena kami sadar ini sudah bulan Februari, sudah bulan kedua di tahun anggaran yang sedang berjalan," kata Teguh.
Dalam pandangan akhir fraksi, soal pembangunan masjid juga dikritisi Fraksi Partai Golkar. Melalui juru bicaranya Jeffri Arif Kusbudiman, fraksi ini memberikan peringatan agar pemkab dapat melakukan pembangunan kembali masjid sesuai ketentuan dengan anggaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan "Memang kami kritisi soal Masjid Agung, harapannya sampai ada break kontrak dalam pekerjaan bersama kontraktor yang dulu itu jadi pelajaran berharga," kata Sugito, Ketua Fraksi Partai Golkar.
Hal senada soal Masjid Agung disampaikan juru bicara FPDIP Slamet Riyanto. "Fraksi kami sudah setuju masjid berkubah dan bertingkat penuh, anggaran menyesuaikan dengan kebutuhan sesuai rancangan teknis," kata Slamet.
Sementara itu, dalam pidatonya, Bupati Ngawi Harsono pernah menyebut angka Rp 2,5 miliar untuk menambah anggaran sebelumnya senilai Rp 7,5 miliar untuk masjid ini "Angka itu bisa tidak mutlak karena akan melihat kebutuhanah sesuai rancangannya, bisa saja membengkak," kata Slamet
Fraksi Partai Amanat Nasional dan Fraksi Kebangkitan Bangsa juga memberikan sorotan serius
mengenai soal proyek masjid ini. "Kami minta diselesaikan segera dan jangan sampai terulang adanya
pekerjaan masjid yang tidak beres seperti waktu yang lalu," kata Agus Wiyono, juru bicara FPAN. (ari)