Karena sudah begitu techie, maka bahasa IT pun merasuk dalam obrolan
dapur.
"Bu, jadi masak soto? Saya download jeruk nipis dulu ya."
"Iya, nanti kalo udah tolong seka lian upload-in cucian ke tali
jemuran."
"Eh tapi kok sumbu kompornya belum di-install ya? Gimana mau masak?"
"Makanya kamu harus sering update kondisi dapur dong, nak."
"Iya nih, kayaknya kompor kita perlu di-upgrade deh, minyak tanahnya
abis."
"Ya sudah, ibu nunggu reply uang belanja dari bapak dulu."
"Tapi kayaknya dompet bapak kena worm deh, kempes mulu."
"Pasti ulah kracker tak bertanggungjawab! "
"Iya, bapak kan gampang tergoda adware."
"Ya sudah, saya ke homepage dulu buat men-download jeruk nipis sama
cabe."
Setelah si anak selesai makan bersama Bapak dan Ibu-nya, obrolan berlanjut
di ruang keluarga:
"Pak, mobil-mobilan ini kok nggak mau jalan sewaktu saya click"
"Ohh, mungkin batere-nya sudah masuk recycle bin. Coba kamu cut &
paste dari
mainan kamu yang lain"
"Tetep aja Pak, saya udah drag & drop batere baru kok"
"Kalo begitu coba besok Bapak undo saja ke tokonya"
"Nanti deh Pak, saya mau coba patch terbaru dulu, mobil-mobilan ini kan
open-source"