Pendiri Ubuntu Mark Shuttleworth memiliki mimpi besar untuk Linux, dan hal ini sudah bukan kejutan lagi untuk siapapun yang belakangan ini mengikuti proses pengembangan Ubuntu yang merilis versi baru setiap enam bulan dan semakin mudah pakai. Dan kemudahan pakai hanyalah awalnya. Shuttleworth ingin Linux untuk jadi lebih cantik dan menghimbau para pengembang open source untuk membuat Linux lebih menarik daripada OS X dalam dua tahun.
Shuttleworth mengumumkan rencananya untuk Linux di O'Reilly Open Source Convention (OSCON). Pengembang open source telah mencapai inovasi drastis di area grafis. Banyak distribusi Linux kini secara default mendukung efek Compiz Fusion untuk mempercantik tampilan desktop sekaligus membuat beberapa interaksi seperti pergantian virtual desktop lebih mudah. Para pengembang KDE juga telah menggantikan tampilan bergaya Windows di KDE 3 dengan paradigma yang sama sekali baru di KDE 4.
Di sisi lain, sedikit lucu mendengar Shuttleworth yang mengumumkan niatnya untuk mempercantik Linux karena Ubuntu juga cukup sering dikritik karena tema warna default-nya yang membosankan, walaupun user interface-nya memang sangat cuztomizable.
Canonical sendiri berusaha mempercantik tema default Ubuntu di versi selanjutnya Intrepid Ibex (8.10) yang akan menggunakan tema warna gelap yang baru, akan tetapi tetap saja tema ini tidak dapat dibilang cantik, terlebih menyaingi Mac OS X. Keterbatasan dari GNOME sendiri juga menjadi faktor atas datarnya tampilan Ubuntu, yang diharap akan berubah dengan dirilisnya GNOME 2.3. Kubuntu yang menggunakan KDE 4 sudah berpenampilan jauh lebih menarik.
Linux Open Source