Ketika Anda telah memutuskan mewaralabakan usaha sebagai jalan memperluas operasi dan kepuasan sehingga Anda akan membuat sebuah franchisor yang sesuai, kemudian mengikuti langkah kebutuhan untuk diikuti, yakinkan bahwa langkah tersebut sukses untuk keduanya, franchisor dan franchisee.
Langkah pertama. Dalam menciptakan sebuah sistem franchise atau waralaba adalah untuk menilai sehat atau tidak sehatnya bisnis tertentu untuk diwaralabakan. Studi kelayakan seharusnya:
1. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis
2. Menentukan fitur penting pada bisnis yang dapat diduplikasi
3. Menganalisis perdagangan terakhir untuk menilai apakah bisnis dapat mendukung keduanya yaitu franchisor dan franchisee sebagai kesatuan yang menguntungkan atau tidak
Langkah kedua. Pengembangan Program dan Sistem Franchise
Langkah kedua dalam membentuk sebuah sistem franchise adalah penetapan program franchise yang sesuai. Penentuan langkah ini strategi paling sesuai untuk mengembangkan jaringan franchise. Program franchise termasuk menetapkan term tepat dari penyusuna franchise, termasuk, wilayah, suplai produk, pelatihan dan dukungan, hak dan kewajiban franchisor dan franchisee, biaya franchise dan pengadaan iklan.
Langkah ketiga. Pengembangan dokumentasi franchise
Langkah ketiga melibatkan pengembangan dokumentasi penting bagi sistem. Dokumentasi waralaba khas yang butuh dikembangkan termasuk:
1. Pengoperasian manual
2. Urutan induksi franchise
3. Dokumen profil franchise
4. Dokumen perjanjian franchise
Langkah Empat. Implementasi dan Rekrutmen
Langkah keempat ini mensyaratkan pengembangan strategi yang paling cocok untuk diimplementasikan pada program franchise. Strategi tersebut akan termasuk arahan pada pemasaran franchise dan rekrutmen franchisee yang cocok.
Bagaimanapun, implementasi sistem bukanlah akhir dari proses. Sebagai franchisor area tanggung jawab Anda akan meliputi kesejahteraan, tidak hanya bisnis asli, tetapi dilanjutkan dengan kelanjutan hidup sistem franchise dan franchisee Anda.
Alasan-alasan penting penyebab sistem franchise yang gagal:
1. ketamakan franchisor
2. Miskin seleksi pada franchisee
3. Miskin pelatihan bagi franchisee
4. Kurang pengembangan produk yang berkelanjutan
5. Ekspansi yang terlalu kencang
6. Miskin pengawasan pada performance franchisee
7. Kurang prosedur penyelesaian konflik yang sesuai
Sumber: www.franchisecentral.com.au