Beberapa tips yang sempat terekam dalam kertas oret2an saya adalah:
* Ketika lowongan kerja menyebutkan “berpengalaman minimal 2 tahun di bidang yang sama/sejenis”, maka jangan pernah mundur meskipun kita tidak punya pengalaman karena sebenarnya ini adalah Uji mental dari perusahaan ybs.
* Informasi lowongan kerja kini banyak dipublikasikan di dunia maya (internet) karena dengan menggunakan fasilitas ini berarti perusahaan ybs telah melakukan seleksi dan memastikan bahwa pelamar2nya tidak ketinggalah terknologi. Sekaligus mendukung program paperless, nih… Dari segi pelamar, penggunaan fasilitas ini bisa lebih menghemat biaya krn g pake ngeprint, g pake amplop, g pake perangko n ongkos menuju kantor pos.
* Jangan menyepelekan tanggal terakhir pengiriman lamaran karena seringkali perusahaan tidak punya toleransi sama sekali untuk pelamar yang terlambat mengirim aplikasinya.
* Sekarang ini banyak perusahaan penyalur tenaga kerja yang bisa dijadikan media untuk cepet dapat kerja (tapi ya harus rela gajinya dipotong/dibagi dg perusahaan penyalur tenaga kerjanya ditiap bulan atau mengeluarkan biaya lebih dari pada lewat jalur langsung)
* Desain surat lamaran dibuat menarik, jenis tulisan. Pokoe sing sip diliat gitu (ini masih seleksi mata loh… belum smp dibaca)
* Fotonya juga yang bagus krn ada juga yang sekedar diliat fotonya.
* Kalimat-kalimat dalam surat lamaran. Deskripsi singkat tentang diri berkaitan dengan jensi pekerjaan/kedudukan, tunjukkan kelebihan dan semangat untuk bergabung. Kurangi kata “semoga” atau “bersedia ditempatkan dimana saja”, contoh kalimatnya “Saya ingin menjadi bagian dari kesuksesan perusahaan ini…”
* Alamat yang dituju sebisa mungkin adalah langsung pada pihak yang menyeleksi tenaga kerja di perusahaan ybs. Jika tidak tahu pemegang jabatan adalah Pak atau Bu maka tidak perlu disertakan.
* Sertakan semua sertifikat/piagam yang dimiliki, tidak peduli nyambung atau tidak dengan jabatan yang dilamar tapi setidaknya bisa menunjukkan beberapa kebihan kita di bidang lain (nilai lebih kepribadian) tapi jika sekiranya ada sertifikat/piagam dapat menyinggung SARA maka tidak perlu disertakan.
* Jika diminta menyertakan KODE di amplop maka jangan diremehkan. Krn secara tidak langsung kita telah membantu perusahaan untuk memperlancar proses klasifikasi.
* Jika disertakan CV (Curriculum Vitae), di surat lamaran tidak perlu deskripsi yang terlalu detail krn bisa jadi sudah tercantum di CV
* Sebagai penutup, jangan lupa TERIMA KASIH dan TANDA TANGAN.
Hal-hal lain yang diungkapkan adalah tentang SIKAP KERJA dkk, antara lain adalah:
* Saat bersalaman, tunjukkanlah semangat kita. Atur posisi tubuh, ucapkan salam dahulu, beri tekanan dan sedikit goncangan saat bersalaman.
* Pakaian juga kudu rapi. Jangan diremehkan karena ini memberi kesan pertama. Mulut jangan sampe bau rokok karena bikin pewawancara g betah.
* Jangan terlalu PD karena apapun yang berlebihan itu tidak baik.
* Saat mendapatkan tugas (meskipun belum pernah mengerjakan tugas serupa, ucapkan dengan kalimat positif) “Siap, saya usahakan…, …nanti akan saya laporkan….”
* Kemandirian: saat ada masalah dalam pekerjaan, jangan dikit2 lapor sm bos. Usahakan pecahkan sendiri dulu lalu laporkan tapi juga jangan sampai melebihi kewenangan.
* Kepemimpinan: tiap orang sebenarnya punya jiwa kepemimpinan tapi dikembangkan atau tidak.
* Saat ini, sudah banyak yang nyari bukan “LULUSan apa” tapi “BISA apa”
* Saat wawancara, calon karyawan akan dikejar pertanyaan sampai keluar motivasi internalnya (dari diri sendiri)
Beberapa pertanyaan yang muncul dari peserta adalah:
* Lebih berpeluang mana orang yang berpengalaman kerja atau yang punya sertifikat? Kadang jadi pertanyaan juga bagi yang berpengalaman, mengapa dia sudah bekerja tapi kok ‘loncat2′, jangan sampai pengalaman kerja jadi boomerang karena tidak menutup kemungkinan akan dikonfirmasikan ke perusahaan sebelumnya. Hal ini tidak perlu jadi kendala karena posisi di perusahaan bermacam-macam, kadang diperlukan yang berpengalaman untuk mengkader dan yang dikader adalah yang belum punya pengalaman (jelas beda gajinya)
* Perlukah menulis perihal dalam surat lamaran kerja? Tidak perlu karena sudah cukup jelas bahwa surat ini berisi lamaran kerja, jangan terlalu terpaku pada format surat resmi.
* Letak nama pengirim dan alamat yang dituju di amplop? Jika tidak ada permintaan dari perusahaan maka sebaiknya alamat yang dituju di tulis di bagian depan, di kiri bawah.
* Sebaiknya tulis tangan atau diketik? Lagi-lagi sesuai permintaan perusahaan. Tapi jika tidak diminta nulis tangan maka lebih baik diketik. Jika diminta tulis tangan maka tulilah dengan kebiasaan kita, tidak perlu dibuat-buat atau niru tulisan orang lain karena dari tulisan dan tanda tangan itulah karakter kita bisa dibaca. Tentang karakter pribadi, bukan diartikan karakter ini baik/buruk atau pintar/bodoh tetapi karakter mana yang TEPAT dengan posisi yang ditawarkan.
Indeks 
