- FORUM SMADA NGAWI -
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


MEdia Ngobrol dan Informasi Smada / Smuda Ngawi...
 
IndeksIndeks  PencarianPencarian  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin  

 

 Swiss adalah Negara Penerima Spam Terbanyak

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 651
Age : 60
Lokasi : Nusantara Maya
Registration date : 29.01.08

Swiss adalah Negara Penerima Spam Terbanyak Empty
PostSubyek: Swiss adalah Negara Penerima Spam Terbanyak   Swiss adalah Negara Penerima Spam Terbanyak EmptyMon Jul 14, 2008 1:26 am

Jika Anda sering mengeluh mengenai banyaknya email spam yang Anda terima, berterima kasihlah karena Anda tidak tinggal salah satu negara target utama spammer (dan Anda bukan Collin Wells). Menurut laporan yang baru dirilis, pengguna internet di Swiss menerima 10% lebih banyak spam daripada rata-rata pengguna Internet.

Menurut perusahaan sekuriti MessageLabs 76.5% dari semua email bulan Juni adalah spam sementara rata-rata global untuk enam bulan terakhir adalah 74.5%. Ada perbedaan besar pada spam yang dikirimkan ke Negara yang berbeda dan industri yang berbeda.

Swiss adalah Negara Penerima Spam Terbanyak Statistik-spam


MessageLabs mengatakan 84.8% email dari Swiss adalah spam, melampaui pemimpin yang sudah lama bercokol di peringkat satu Hong Kong (82.6%). Peringkat 5 besar lainnya dihuni oleh Perancis (82.1), Israel (80.1%) dan Austria (79.6%).

Industri manufaktur merupakan target utama para spammer (82.9%), disusul oleh institusi pendidikan (80.4%) dan retail (80.1%). Sektor finansial hanya menerima 71.5%.

Sumber asli : Klik Di sini
Kembali Ke Atas Go down
http://forum.smadangawi.net
 
Swiss adalah Negara Penerima Spam Terbanyak
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Mengenal Spam email dalam waktu 3 menit
» Indonesia sebagai Negara Federasi?
» Negara Paling dan Kurang Religius

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
- FORUM SMADA NGAWI - :: INFORMASI :: Berita berita nich-
Navigasi: