Jawapos -NGAWI - Tingkat kelulusan SMA di Ngawi tahun ini sangat mengecewakan. Hanya ada 15 sekolah menengah atas yang kelulusannya mencapai 100 persen. Rinciannya lima sekilah dari tingkat SMA. Padahal di Ngawi ada 20 SMA. Sedangkan sepuluh sekolah lainnya dari 25 SMK.
Lima SMA yang mencapai tingkat kelulusan 100 persen adalah SMAN 1 Ngawi, SMAK St Thomas,� SMA PGRI 1 Ngawi, SMA KP Paron dan SMAN 1 Jogorogo.
Yang menarik, dari lima SMA itu, dua diantaranya hanya memiliki jumlah siswa tidak lebih dari 20 orang. Yakni SMAK St Thomas yang hanya ada 18 siswa dan SMA KP Paron dengan 14 siswanya. ''Namun angka kelulusan Ngawi di atas rata-rata provinsi Jatim," kata Abimanyu, Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Sedangkan sepuluh SMK yang lulus 100 persen malah didominasi sekolah swasta yakni SMK PGRI 7 Ngawi, SMK PGRI 3 Walikukun, SMK PGRI 8, SMK PGRI 4, SMK PGRI 6 dan SMK Muh Mantingan. Juga SMK Wiyata Dharma Widodaren, SMK 10 Nopember, SMK PPS 2 Ngrambe serta SMK Trisakti.
Data lain, di Ngawi ada 75 siswa SMA yang tidak lulus. Terdiri dari jurusan IPA 19 siswa dan IPS 56 siswa. Sedangkan dari SMK sebanyak 85 siswa tak lulus. Sedangkan nilai rendah rata-rata pada mata pelajaran (mapel) matematika.
SMKN 1 yang baru-baru ini berpredikat Sekolah Berstandar Internasional (SBI) ada tiga siswanya tak lulus. Sedangkan angka tidak lulus tertinggi ada di SMK Kosgoro Ngawi. Yakni 16 dari 27 siswa tak lulus ''Kami akan lakukan evaluasi mengenai faktor ketidaklulusan itu,'' kata Abimanyu.
Sementara, saat pengumuman kelulusan SMA, Polres Ngawi beserta jajaran Polsek melakulan penjagaan ketat. Euforia lulusan SMA dan SMK berlangsung tertib dan minim konvoi. Bahkan jalanan terkesan sepi. Apalagi sebagian sekolah mengumumkan langsung pada orangtua.
Satuan Dalmas Polres Ngawi terus keliling kota, titik-titik konsentrasi pelajar banyak dibubarkan sebelum memulai arak-arakan. Aksi coret-coret baju masih terjadi namun tidak mengganggu orang lain atau pengguna jalan.